Bagian : 1
Innalhamdalillah, ash shalaatu was sallamu 'ala rasulillah. Amma ba'du.
"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah
langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami
telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur'an) mereka tetapi
mereka berpaling dari kebanggaan itu." (Terj. Qs. Al Mu'min: 23)
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita sebagai kaum
muslimin. Yang Allah telah pilih kita sebagai orang2 Islam. Dan Allah
telah menyempurnakan syariat Islam bagi kita sebagai agama kita dengan
mewafatkan Nabi-Nya shalallahu 'alayhi was sallam.
Islam mengatur segala aspek kehidupan. Begitupun masalah siyasi.
Politik adalah ditujukan untuk kemashlahatan ummat. Maka ia harus
ditegakkan, yakni politik yang sesuai syara'. Bukan politik yang
diklaim kaum kuffar, yang kemudian sebagian kaum muslimin yang juhala
mengekornya. Wal Iyadzubillah. Padahal mengikut sistem (millah) mereka
(kaum kuffar = yahudi dan nashara) adalah diharamkan!
Demokrasi yang berkembang hari ini sangat jauh dari Sistem Islam.
Sebagaimana diketahui, demokrasi berawal dari masyarakat Yunani. Dan
mereka bukan masyarakat bertauhid. Mereka tidak beriman. Haram
mengambil sistem dari selain Islam. Ini adalah contoh tasyabbuh yg
nyata, yg hasil tasyabbuh tsb dijadikan sistem hukum. Bahkan dasar
dari sebuah sistem. Demokrasi merupakan thaghut yg oleh sebagian kaum
muslimin di Indonesia telah dianggap 'biasa' atau 'lumrah'. Wal
Iyadzubillah.
Demokrasi menganut asas "Suara Terbanyak". Maka, jika suatu hal
disepakati berdasarkan suara terbanyak, yang terjadi kehancuran.
Sebab, Islam sebagai hukum mutlak dikesampingkan. Dan ini adalah
sebuah contoh nyata KEJELEKAN demokrasi dan ahlinya. Ini adalah
perbuatan jahil! Mendustakan Islam dan menginjak-injak wahyu Allah!
Bayangkan ayyuhal ikhwah, Allah telah menetapkan suatu hukum, kemudian
mereka menetapkan hukum selain hukum Allah dengan berdasarkan suara
terbanyak! Allahul Musta'an.. Orang-orang mana yg terlibat di dalamnya
selain orang2 yg jahil ttg syari'at-Nya lagi dungu?
Demokrasi memandang semua orang mempunyai suara yang sama. Satu suara
per orang. Dan ini adalah kejelekan lain dari Demokrasi. Ayyuhal
ikhwah, bagaimana mungkin presiden (pemimpin) kita bukan preman jika
kebanyakan dari kita preman? Orang bodoh dan ulama disamakan. Padahal
orang-orang yang beriman dan mempunyai pengetahuan diangkat derajatnya
oleh Allah beberapa derajat. Padahal Allah membedakan antara orang
yang mengetahui (berilmu) dengan orang yg tidak mengetahui (bodoh).
Yang jadi heran Ana, mereka meneriakkan ISLAM KAAFFAH justru mereka
pula yang menginjak-injak Islam (sadar ataupun tidak) dengan
menegakkan sistem di luar Islam.
Dan jika ditanya bgm pandangan salafy ttg hal ini? Maka kita jawab,
dalam semua aspek kehidupan ini, salafy selalu berhenti dimana kaum
salaf berhenti. Dan mereka menahan diri darinya. Tidak melampaui batas.
Sikap politik kita hari ini adalah; meninggalkan politik.
Allahu Ta'ala A'lam. Coba kita baca buku Madzarikun Nadzor (Pandangan
Tajam Terhadap Politik) karya syaikh Abdul Malik al Jazairi, edisi
terj diterbitkan oleh Pustaka Imam Bukhari. Juga silakan buka
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=578&bagian=0
"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu".
"dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa
yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.
Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan
Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan
menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa
mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik"
(terj. Qs. Al Maidah: 48-49)
"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah
langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami
telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur'an) mereka tetapi
mereka berpaling dari kebanggaan itu." (Terj. Qs. Al Mu'min: 23)
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita sebagai kaum
muslimin. Yang Allah telah pilih kita sebagai orang2 Islam. Dan Allah
telah menyempurnakan syariat Islam bagi kita sebagai agama kita dengan
mewafatkan Nabi-Nya shalallahu 'alayhi was sallam.
Islam mengatur segala aspek kehidupan. Begitupun masalah siyasi.
Politik adalah ditujukan untuk kemashlahatan ummat. Maka ia harus
ditegakkan, yakni politik yang sesuai syara'. Bukan politik yang
diklaim kaum kuffar, yang kemudian sebagian kaum muslimin yang juhala
mengekornya. Wal Iyadzubillah. Padahal mengikut sistem (millah) mereka
(kaum kuffar = yahudi dan nashara) adalah diharamkan!
Demokrasi yang berkembang hari ini sangat jauh dari Sistem Islam.
Sebagaimana diketahui, demokrasi berawal dari masyarakat Yunani. Dan
mereka bukan masyarakat bertauhid. Mereka tidak beriman. Haram
mengambil sistem dari selain Islam. Ini adalah contoh tasyabbuh yg
nyata, yg hasil tasyabbuh tsb dijadikan sistem hukum. Bahkan dasar
dari sebuah sistem. Demokrasi merupakan thaghut yg oleh sebagian kaum
muslimin di Indonesia telah dianggap 'biasa' atau 'lumrah'. Wal
Iyadzubillah.
Demokrasi menganut asas "Suara Terbanyak". Maka, jika suatu hal
disepakati berdasarkan suara terbanyak, yang terjadi kehancuran.
Sebab, Islam sebagai hukum mutlak dikesampingkan. Dan ini adalah
sebuah contoh nyata KEJELEKAN demokrasi dan ahlinya. Ini adalah
perbuatan jahil! Mendustakan Islam dan menginjak-injak wahyu Allah!
Bayangkan ayyuhal ikhwah, Allah telah menetapkan suatu hukum, kemudian
mereka menetapkan hukum selain hukum Allah dengan berdasarkan suara
terbanyak! Allahul Musta'an.. Orang-orang mana yg terlibat di dalamnya
selain orang2 yg jahil ttg syari'at-Nya lagi dungu?
Demokrasi memandang semua orang mempunyai suara yang sama. Satu suara
per orang. Dan ini adalah kejelekan lain dari Demokrasi. Ayyuhal
ikhwah, bagaimana mungkin presiden (pemimpin) kita bukan preman jika
kebanyakan dari kita preman? Orang bodoh dan ulama disamakan. Padahal
orang-orang yang beriman dan mempunyai pengetahuan diangkat derajatnya
oleh Allah beberapa derajat. Padahal Allah membedakan antara orang
yang mengetahui (berilmu) dengan orang yg tidak mengetahui (bodoh).
Yang jadi heran Ana, mereka meneriakkan ISLAM KAAFFAH justru mereka
pula yang menginjak-injak Islam (sadar ataupun tidak) dengan
menegakkan sistem di luar Islam.
Dan jika ditanya bgm pandangan salafy ttg hal ini? Maka kita jawab,
dalam semua aspek kehidupan ini, salafy selalu berhenti dimana kaum
salaf berhenti. Dan mereka menahan diri darinya. Tidak melampaui batas.
Sikap politik kita hari ini adalah; meninggalkan politik.
Allahu Ta'ala A'lam. Coba kita baca buku Madzarikun Nadzor (Pandangan
Tajam Terhadap Politik) karya syaikh Abdul Malik al Jazairi, edisi
terj diterbitkan oleh Pustaka Imam Bukhari. Juga silakan buka
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=578&bagian=0
"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka
putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali
kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisihkan itu".
"dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa
yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.
Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah
kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan
Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan
menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa
mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik"
(terj. Qs. Al Maidah: 48-49)
-sampaikan kpd pengagum dan pengekor DEMOKRASI; Kalian dan demokrasi
kalian tidak akan dimenangkan Allah! Sampai kapanpun! Hatta seekoronta bisa masuk ke lobang jarum!
-berikan satu contoh saja, negeri islam hasil demokrasi ?
sumber http://groups.yahoo.com/group/assunnah/message/21535
3 komentar:
tttrtr
islam memang tidak mengenla demkorasi
👏☝
Posting Komentar